Jakarta, CNN Indonesia —
Tambang batu bara dikelola oleh PT Nusa Alam Lestari (PT NAL) di Kota Sawahlunto, Sumbar (Sumbar) meledak hari ini, Jumat (12/9). Ledakan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB di SD lubang C2 atau Lori 2.
CNNIndonesia.com telah merangkum beberapa fakta dan perkembangan dalam kejadian tersebut, sebagai berikut:
Semua Korban Sudah Dievakuasi
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, seluruh korban selamat, luka-luka, dan meninggal dunia telah dievakuasi. Dengan demikian, proses pencarian dan evakuasi resmi ditutup pada pukul 19.30 WIB.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dedi menuturkan, saat kejadian nahas itu terjadi, ada 15 pekerja yang bekerja di tambang tersebut.
“Informasi dari Kapolres, semuanya sudah dipindahkan. Korban sekarang dalam proses identifikasi,” kata Dedi.
Total Korban Meninggal Dunia 10 Orang
Kepala Seksi Operasi Basarnas Padang Octavianto menjelaskan, total korban ledakan tambang Sawahlunto sebanyak 14 orang, 10 orang di antaranya meninggal dunia. Korban terakhir yang meninggal dunia ditemukan pada pukul 18.00 WIB usai proses penggalian dan evakuasi tim SAR.
Seluruh korban meninggal dan luka-luka dibawa ke RSUD Sawahlunto untuk dilakukan perawatan dan identifikasi jenazah.
Sepuluh di antaranya meninggal dunia, empat lainnya luka-luka, kata Octavianto.
Kronologi Ledakan Versi Polisi
Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, semuanya bermula pada pukul 09.00 WIB, saat para pekerja memulai aktivitas penambangan.
Saat itu, Kepala Teknik Pertambangan (KTT) perusahaan yang terlibat mengetahui lubang tersebut mengeluarkan kepulan asap disertai ledakan kecil dari dalam lubang tambang.
“Saat pekerja tambang memulai aktivitas penambangan di tambang dalam, diketahui PT NAL Summit atas nama Dian Firdaus, lubang tersebut mengeluarkan kepulan asap dan disertai ledakan kecil,” kata Dedi dalam keterangan tertulis. , Jumat (12/9).
Menanggapi hal tersebut, KTT pun memerintahkan kepala lubang untuk melakukan pengecekan ke dalam lubang. Pasca ledakan, sebanyak 15 pekerja dikabarkan terjebak di lubang tambang batu bara.
Mengandung Gas Metana
Mabes Polri menyebut tambang batu bara yang meledak pada Jumat pagi (9/12) mengandung gas metana. Selain itu, kata Dedi, di dalam lubang juga terdapat puing-puing bekas ledakan yang terjadi sebelum tambang meledak.
“Diketahui lubang tersebut mengandung gas metana,” kata Dedi.
Pekerja dibatasi hingga kedalaman 200 meter
Sejumlah pekerja tambang batu bara PT NAL diduga terperangkap di kedalaman 200 meter di bawah permukaan tanah setelah terjadi ledakan pada Jumat pagi (9/12). Mabes Polri menambahkan, laporan sementara menunjukkan adanya kebocoran gas metana di lubang tambang batu bara.
“Diperkirakan pekerja tambang yang masih terjebak di lubang itu berada di kedalaman kurang lebih 200 meter,” kata Dedi.
(kr/DAL)
[Gambas:Video CNN]