Jakarta –
Proyek Jalan Sungai Ciliwung percepatan pembangunan dan penyelesaian. Proyek penanggulangan banjir DKI Jakarta diketahui molor selama 6 tahun.
Berikut 3 faktanya:
1. Kendala Proyek Sodetan Sungai Ciliwung
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan, kendala pengembangan Sungai Ciliwung Sodetan terjadi pada pembangunan saluran air (outlet). Di tempat itu terdapat tanah yang belum dibebaskan sehingga harus dikelola oleh masyarakat.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Warungnya sudah lama berhenti karena salurannya perlu diperlebar. Ada beberapa kendala disana, ada warga, ada data yang perlu dirinci dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional),” ujarnya kepada wartawan di acara tersebut. . Gedung AA Maramis, Jakarta Pusat, Kamis (26/1/2023).
2. Pembebasan lahan telah selesai
Heru mengatakan, persoalan pembebasan lahan yang menjadi salah satu kendala selama ini berhasil diselesaikan. Warga yang terkena dampak pembangunan dipindahkan ke rumah susun sewaan.
“Apakah warga yang terdampak akan dipindahkan ke rusun? (Sudah, sudah selesai). Ada beberapa lokasi yang saya lupa,” kata Heru.
Heru mengatakan ada 26 warga yang terkena dampak pembangunan tersebut Jalan Sungai Ciliwung yang pindah ke flat. Semua dilakukan dan disebut tidak ada masalah.
“Mereka dikasih rusun. Nanti bisa sewa rusun, kanan atau lebih,” ujarnya.
3. Sodetan Sungai Ciliwung akan selesai pada April 2023
Heru yakin proyek Sodetan Sungai Ciliwung bisa selesai pada April 2023 sesuai target Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini terlihat dari pembangunan fisik Sodetan Sungai Ciliwung yang masih dalam tahap penyelesaian.
“Secara teknis dan lain-lain sudah siap, tinggal dites, rilis ditambal, ya April (2023) selesai, tidak ada masalah,” ujarnya.
(bantuan/eds)