Jakarta, CNN Indonesia —
Sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan udara tersebut Turki ke pangkalan militan Kurdi di Suriah utara menurut laporan dari pemantau perang yang berbasis di Inggris.
Dilansir dari AFP, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa serangan itu menewaskan 18 anggota Pasukan Demokratik Suriah, 12 anggota tentara Suriah, dan seorang jurnalis dari total 25 serangan yang dilakukan Turki.
Serangan menghantam provinsi Raqa, Hassakeh dan Aleppo.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sementara itu, pemerintah otonomi Kurdi di timur laut Suriah melaporkan korban tewas menjadi 29 orang, terdiri dari 11 warga sipil, 15 anggota tentara Suriah, dua penjaga silo, dan satu pejuang Kurdi.
Selain itu, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) menyebut Turki juga melakukan penyerangan terhadap dua desa lain yang dihuni pengungsi internal di Suriah utara pada Sabtu malam (19/11).
Turki mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap pangkalan militan Kurdi di Suriah utara dan Irak yang biasa melakukan serangan “teroris” di Turki. Serangan itu terjadi pada Minggu (20/11) pagi waktu setempat.
[Gambas:Video CNN]
Serangan yang diberi nama sandi Operasi Claw-Sword itu dilakukan sebagai aksi balas dendam atas ledakan yang melanda Istanbul pada 13 November. Serangan itu menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya.
Pemerintah Turki menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atas serangan itu. Sasaran utama serangan itu adalah kota utara Kobane dan sekitarnya di dekat perbatasan Turki, termasuk pembangkit listrik di bawah kendali SDF.
(sebelum/sebelum)