liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Awal Pekan Sudah Kena PHP, IHSG Sesi I Ditutup Ambles 0,34%

Awal Pekan Sudah Kena PHP, IHSG Sesi I Ditutup Ambles 0,34%

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan sesi perdagangan Senin (21/11/2022), pelaku pasar fokus pada sinyal kenaikan suku bunga The Fed untuk bulan Desember.

IHSG dibuka menguat tipis 0,04% ke 7.084,24 dan ditutup di zona merah dengan koreksi 0,34% atau 24,38 poin, ke 7.057,8 pada penutupan sesi perdagangan pertama pukul 11.30 WIB. Nilai perdagangan yang tercatat turun menjadi Rp 5,29 triliun yang melibatkan lebih dari 13 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 721 kali.

Melihat pergerakan perdagangan, 2 menit setelah perdagangan dibuka, IHSG masih melemah 0,07% ke 7.087,31. Pada pukul 10:00 WIB JHSG berbalik arah, melemah 0,13% ke 7.073,01. Pada pukul 11.00 WIB indeks turun 0,19% ke level 7.068,7 dan konsisten berada di zona koreksi hingga penutupan sesi perdagangan I.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Level tertinggi berada di 7.107,32 sekitar pukul 09:30 WIB, sedangkan level terendah berada di 7.052,78 sesaat sebelum penutupan perdagangan. Mayoritas saham sore ini mencatat kenaikan.

Statistik perdagangan menyebutkan ada 275 saham yang menguat dan 234 saham mengalami penurunan, dan sisanya 187 saham stagnan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham dengan nilai transaksi terbesar sore ini, mencapai Rp 262 miliar. Sementara itu, saham PT Wulandari Bangun Laksana Tbk (BSBK) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi Rp 209,3 miliar dan saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) di posisi ketiga dengan Rp 167,2 miliar.

Tiga indeks utama pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup dengan catatan menggembirakan di akhir perdagangan pekan lalu. Pelaku pasar mencerna data ekonomi terbaru dan mengabaikan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve (Fed) tentang kenaikan suku bunga.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 199,37 poin atau 0,59% pada 33.745,69. Indeks S&P 500 bertambah 18,78 poin atau 0,48% menjadi 3.965,34. Indeks Komposit Nasdaq naik 1,10 poin atau 0,01% menjadi 11.146,06.

Wall Street yang ditutup dengan gembira pada perdagangan Jumat pekan lalu sebenarnya tidak bisa membuka peluang penguatan IHSG hari ini.

Para pelakupasar saham siap memasuki musim window dressing menjelang akhir tahun 2022. Window dressing merupakan istilah yang digunakan investor, dimana ada klaim emiten atau manajer investasi sedang memoles kinerja di akhir tahun.

Di sisi lain, suku bunga masih menjadi fokus utama pelaku pasar. Jelang keputusan kebijakan The Fed pada 14 Desember, para pelaku pasar tentunya menunggu, mencermati dan mencerna berbagai pernyataan pejabat The Fed terkait sinyal kenaikan suku bunga.

Beberapa waktu lalu, pejabat Fed mengisyaratkan siklus kenaikan terakhir untuk memperlambat inflasi masih di luar kendali. Sejak Kamis lalu, Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan dalam pidatonya pada hari Kamis bahwa “tingkat dasar tidak berada di zona yang dapat dianggap sebagai pembatasan moderat (inflasi tinggi).”

Sementara itu, Conference Board yang berbasis di New York mengatakan Indeks Ekonomi Utama AS turun selama delapan bulan berturut-turut di bulan Oktober, “menunjukkan ekonomi mungkin dalam resesi.”

Ketua Fed Boston Susan Collins juga mengatakan bahwa dengan sedikit bukti pelonggaran tekanan harga, Fed mungkin perlu memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi karena berupaya mengendalikan inflasi.

Berdasarkan alat FedWatch CME Group, kemungkinan suku bunga naik 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% – 4,5% pada bulan Desember sekarang menjadi 75,8%, sementara itu naik 25 basis poin menjadi 4,5 – 4,75% sebesar 24,2%.

Sementara itu, agenda perhelatan akbar sepak bola Piala Dunia 2022 tahunan ke-4 akan dimulai kemarin, Minggu (20/11/2022). Sebagai catatan, dengungan dan hype yang dulu bergema jelang Piala Dunia sepertinya sudah hilang tahun ini.

Ada beberapa alasan mengapa Piala Dunia Qatar 2022 tidak seramai tahun-tahun sebelumnya. Pemilihan waktu yang tidak biasa, isu hak asasi manusia (SDM), banyaknya kontroversi seputar tuan rumah, hingga banyaknya platform yang menyediakan siaran Piala Dunia menjadi alasan mengapa Piala Dunia tahun ini terkesan lebih tenang.

Selain itu, perhelatan Piala Dunia juga mempengaruhi pasar saham. The Financial Review yang mengutip riset dari Monash University menyebutkan bahwa pasar saham akan mengalami penurunan likuiditas dan peningkatan volatilitas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume transaksi akan meningkat sebesar 22% sebelum kick-off, kemudian turun sebesar 29% selama pertandingan berlangsung. Pasalnya, investor cenderung melakukan order sebelum kick-off agar bisa lebih fokus menonton pertandingan.

Perilaku investor ini, berdasarkan hasil riset, membuat volatilitas naik 18% sebelum pertandingan, dan langsung turun 23% selama pertandingan.

Indonesia tidak lolos ke Piala Dunia 2022. Namun ada Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman, dan beberapa negara Eropa lainnya yang memiliki kapitalisasi pasar besar.

Jika melihat hasil kajian tersebut, tentunya pergerakan pasar saham akan terpengaruh. Amerika Serikat akan menghadapi Wales pada 22 November, Wall Street mungkin bereaksi terhadap hasil pertikaian antara kedua negara.

Sebagai kiblat bursa saham dunia, Wall Street tentu bisa berdampak pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Menguat Sesi 1, JHSG Hari Ini Ditutup Lemah

(aduh/um)