Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten penyedia infrastruktur menara telekomunikasi, PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) menyediakan dana belanja modal di kisaran Rp350 hingga Rp500 miliar pada 2023. Direktur Utama Menara Bali Jap Owen Ronadhi mengatakan, dana tersebut berasal dari Sukuk Tahap I Penawaran ijarah dan arus kas internal.
Dana itu akan digunakan untuk pengembangan jaringan, apalagi kebutuhan internet semakin luas, kata Jap dalam virtual Pubex, Rabu (23/11/2022).
Selain itu, pada tahun 2023 Bali Towerindo juga akan menjajaki pengembangan layanan digital bekerja sama dengan pemerintah pusat, daerah, kabupaten, kota dan lainnya.
“Kami juga berencana memulai bisnis data center,” kata Jap.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
BALI telah melakukan Penawaran Umum Sukuk Ijarah I Mampan Bali Towerindo Sentra pada tahun 2022 dengan target dana sebesar Rp2 triliun.
Dalam rangka penawaran Sukuk Ijarah Berkelanjutan, perseroan akan menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Tahap I Tahun 2022 Bali Towerindo Sentra dengan sisa biaya ijarah maksimal sebesar Rp500 miliar.
Sukuk Ijarah ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Sukuk Ijarah Jumbo yang diterbitkan atas nama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti kepemilikan Efek Syariah untuk kepentingan Pemegang Sukuk Ijarah.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Siapa Pemilik Atlas Beach Fest? Klub Pantai Terbesar di Dunia
(tep/ayh)