Jakarta, CNNIndonesia —
Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menanggapi survei Poltracking Indonesia yang menyatakan 73,2 persen masyarakat puas dengan kinerja pemerintah. Jokowi dan Ma’ruf Amin.
Bamsoet kemudian mempertanyakan apakah hasil survei tersebut berbanding lurus dengan keinginan masyarakat terkait perpanjangan masa jabatan Jokowi menjadi lebih dari dua periode.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Survei Poltracking dilakukan antara 21-27 November 2022 dengan 1220 responden. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin error +/- 2,9 persen.
“Apakah kepuasan ini terkait dengan keinginan masyarakat kepada beliau (Presiden Jokowi) untuk terus memimpin kita melewati masa transisi ini?” ujar Bamsoet dalam diskusi Proyeksi Ekonomi Politik Nasional, Rekor Kinerja Tahunan Pemerintahan Jokowi-Maruf, Kamis (9/12).
Lebih lanjut Bamsoet menilai penilaian publik ini tidak lepas dari kinerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Apalagi, ia melihat beberapa capaian pemerintah yang diapresiasi bahkan negara lain seperti acara G20 yang menurutnya terselenggara dengan baik.
Bamsoet kemudian menyampaikan penilaian pribadinya. Dia mengklaim kepemimpinan Jokowi memuaskan. Hal itu, kata Bamsoet, terlihat dari keberhasilan Jokowi dalam menghadapi krisis seperti pandemi virus corona (Covid-19).
Politisi Golkar itu menyebut, banyak negara yang kewalahan menghadapi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19. Namun, perekonomian di Indonesia saat ini masih mengalami pertumbuhan sekitar 5 persen.
Artinya menurut saya Jokowi memiliki sense of crisis yang sangat tinggi dibandingkan dengan pemimpin lainnya, ujarnya.
“Pertanyaan saya, apakah ada kaitannya antara keinginan besar rakyat agar kepemimpinan Jokowi bertahan lebih lama atau ini kepuasan puas saja dengan kinerjanya kali ini,” tambahnya merujuk pada perpanjangan masa jabatan presiden.
Sebelumnya, Bamsoet juga menyampaikan wacana perubahan UUD 1945 dan mendapat tanggapan positif dari Presiden Jokowi pada Sidang Tahunan MPR 16 Agustus 2021.
Namun, wacana ini mendapat perhatian publik yang tajam karena ditengarai mengubah masa jabatan maksimal presiden dari dua menjadi tiga periode.
(kr/wis)
[Gambas:Video CNN]