Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas terus naik. Pada penutupan perdagangan Rabu (8/2/2023), emas ditutup di level US$ 1.875,51 per troy ounce. Harga logam mulia naik 0,1%.
Kenaikan ini memperkuat penguatan dua hari sebelumnya.
Harga emas masih menguat pagi ini. Pada Kamis (8/2/2023) pukul 06:25 WIB, harga emas berada di level US$ 1.875,69 per troy ounce. Harga menguat 0,01%.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Analis High Ridge Futures, David Meger, mengatakan emas menguat seiring pasar semakin yakin bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed), akan melonggarkan kebijakan moneternya.
Sebagai catatan, emas turun pada akhir pekan lalu setelah data pekerjaan AS berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar.
Harga emas perlahan naik kembali setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Selasa (7/2/2023) bahwa pergerakan harga di AS kini menuju ke arah disinflasi.
“Kami melihat emas akan terus memantul. Titik support emas saat ini berada di kisaran US$ 1.850-1.870 per troy ounce. Kami melihat masih ada pembelian yang cukup besar dalam jangka pendek,” kata Meger dikutip dari Reuters.
Analis dari Kinesis Money, Rupert Rowling mengatakan, di antara pilar utama pergerakan emas lainnya adalah pembelian dalam jumlah besar oleh bank sentral;
“Pembelian emas dari bank sentral terus meningkat seperti dari China, India, dan Turki,” ujar Rowling.
Data dari World Gold Council (WGC) menunjukkan pembelian emas oleh bank sentral dunia akan melebihi 28 ton pada Desember 2022.
Dengan demikian, pembelian emas oleh bank sentral tahun ini akan mencapai 1.136 ton pada 2022. Jumlah tersebut melonjak 152% dibanding 2021 dan merupakan yang tertinggi sejak 1967 atau 55 tahun lalu.
PENELITIAN CNBC INDONESIA
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Emas Minggu Ini Seperti ‘ABG’: Tidak Stabil, Naik Turun Sesuai Keinginan
(mae/mae)