Jakarta, CNNIndonesia —
dua bom yang menargetkan beberapa bus meledak Yerusalem terpisah pada Rabu (23/11) menewaskan satu orang dan melukai 14 lainnya.
Polisi Israel melaporkan bahwa almarhum adalah korban yang sebelumnya terluka dalam insiden tersebut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dua ledakan dilaporkan terjadi di sebuah halte bus di pinggiran Yerusalem. Polisi Israel menduga serangan itu dilakukan oleh gerilyawan Palestina.
Ledakan pertama, kata polisi, disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam di stasiun bus dekat pintu keluar, sedangkan ledakan kedua menghantam halte bus di kawasan pemukiman Yerusalem.
Polisi mengatakan bom kedua meledak 30 menit setelah bom pertama meledak.
“(Interval waktu) ledakan, sekitar 30 menit, tampaknya merupakan serangan warga Palestina,” kata polisi.
[Gambas:Video CNN]
Layanan darurat Israel mengatakan 15 orang terluka dalam ledakan itu.
Pusat Medis Hadassah mengatakan enam orang dirawat di rumah sakit dengan rincian satu orang menderita luka sedang dan lima orang luka ringan. Tiga orang lainnya juga dilaporkan mengalami luka ringan akibat ledakan kedua.
Menteri Keamanan Publik Omer Bar-Lev mengatakan dia telah berbicara dengan kepala polisi dan memberikan instruksi terkait dua serangan tersebut.
Menteri Pertahanan Benny Gantz juga dikatakan telah bertemu dengan kepala badan keamanan internal Shin Bet dan pejabat militer senior setelah insiden tersebut.
Sementara itu, juru bicara Hamas Abdel-Latif Al Qanoua memuji ledakan di Yerusalem, namun mengaku tidak bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“[Ledakan itu] terjadi sebagai akibat dari kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) dan pemukim,” katanya.
Ledakan itu terjadi setelah beberapa bulan terakhir ketegangan di Tepi Barat setelah tentara Israel melancarkan tindakan keras menyusul serangkaian serangan mematikan di Israel.
Ketegangan juga diperparah dengan berbagai bentrokan antara jemaah Muslim dan Yahudi di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
(blq/rds)
[Gambas:Video CNN]