liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Efek Sabda Powell Cuma Sehari, Wall Street Melemah Lagi

Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Jakarta, CNBC Indonesia – Lega setelah mendengar pernyataan ketua Fed (Amerika Serikat/bank sentral AS) Jerome Powell, pasar saham AS kini fokus pada laporan laba/rugi emiten. Tiga indeks utama tersebut kembali ke zona merah pada awal perdagangan Rabu (8/2/2023) waktu setempat.

Dow Jones turun 0,4%, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,5%.

Kemarin, Wall Street berhasil mengakhiri penurunan dua hari setelah Powell menyatakan bahwa Amerika Serikat mulai mengalami disinflasi.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Disinflasi berarti tingkat kenaikan harga lebih rendah dari sebelumnya. Pasar melihat bahwa inflasi di Amerika Serikat telah mencapai puncaknya, dan kini berada dalam tren menurun.

“Proses disinflasi, proses di mana inflasi mulai menurun telah dimulai, dan itu dimulai dengan sektor barang yang menyumbang seperempat ekonomi. Tapi jalan masih panjang, dan ini baru permulaan, kata Powell seperti dikutip CNBC International, Selasa waktu setempat.

Namun, Powell juga mencatat bahwa suku bunga mungkin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya jika pasar tenaga kerja terus menguat atau inflasi meningkat lagi.

“Kenyataannya adalah kita bertindak berdasarkan data. Jadi jika kita terus melihat data, misalnya pasar tenaga kerja yang kuat atau inflasi naik lagi, itu akan membuat kita menaikkan suku lagi dan mungkin lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya,” kata Powell. .

Artinya, data inflasi AS yang akan dirilis Selasa depan akan menjadi perhatian besar, karena data ketenagakerjaan masih sangat kuat. Namun, untuk sementara, pasar lega setelah Powell menyatakan bahwa inflasi sedang turun.

Sementara beberapa emiten yang menjadi perhatian investor seperti Chipotle melaporkan penjualan dan laba di bawah ekspektasi. Di sisi lain, CSV dan Uber mampu melampaui perkiraan.

Pada hari Rabu waktu setempat, giliran Walt Disney dan Robinhood yang merilis laporan pendapatan.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Inflasi AS Masih Panas, Wall Street ‘Nyungsep’ di Pembukaan

(pap/pap)