liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Jokowi Pede 60 Persen Mobil Listrik Akan Bergantung ke Baterai RI

Jokowi percaya diri 60 persen mobil listrik di pasar dunia akan bergantung pada ekosistem baterai kendaraan listrik yang dibangun di Indonesia.


Jakarta, CNNIndonesia

Presiden Jokowi 60 persen yakin mobil listrik di pasar global akan bergantung pada ekosistem aki kendaraan listrik (baterai kendaraan listrik) buatan Indonesia.

Menurutnya, Indonesia bisa memproduksi baterai kendaraan listrik dan membuat negara lain bergantung karena memiliki nikel, tembaga, bauksit, dan timah dalam jumlah besar. Indonesia dikatakan kekurangan lithium untuk membangun ekosistem baterai listrik.

“Kalau ini (ekosistem baterai listrik) selesai, saya hitung berapa, 60 persen mobil listrik dan kendaraan listrik akan bergantung pada baterai EV kita,” kata Jokowi dalam Forum CEO Kompas100 2022, Jumat (12/2). ).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Karena itu, Jokowi menekankan pentingnya menciptakan desain yang membuat negara lain bergantung pada Indonesia. Hal itu konon mulai terlihat ketika Indonesia menghentikan ekspor batu bara dan CPO.

“Begitu batu bara kita stop dua minggu, banyak yang manggil saya, kepala negara, perdana menteri, presiden. Oh ini tergantung (Indonesia), tergantung, tergantung, tergantung, tergantung, banyak. kaget juga,” kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, Indonesia harus optimistis karena memiliki potensi dan kekuatan yang besar, baik sumber daya alam maupun manusia, ditambah lagi Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2030. Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar.

“Inilah kekuatan yang seringkali tidak kita sadari. Saya harus selalu mengingatkan. Termasuk posisi kita di jalur perdagangan dunia, inilah kekuatan yang perlu kita ingat untuk membangun strategi besar,” ujarnya.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agustus)

[Gambas:Video CNN]