Jakarta –
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya membuat negara lain bergantung pada Indonesia. Menurutnya, ini merupakan salah satu kunci untuk membangun perekonomian Indonesia menuju negara maju.
Dalam kaitan itu, ia menekankan keterbukaan ekonomi Indonesia yang sering disalahartikan sebagai sekadar membuka peluang bagi berbagai macam investor. Seperti yang terjadi di Amerika Latin pada tahun 50-an dan 60-an, negara-negara di sana berkembang menjadi negara berpendapatan menengah.
“Tapi apa yang terjadi? Mereka telah menjadi negara berkembang selama lebih dari 50, 60, 70 tahun. Saya bisa melihat apa yang terjadi di sini? Apa masalahnya di sini? Masalahnya keterbukaan berarti membuka seluas-luasnya kepada investor. Itu benar , tapi hati-hati,” kata Jokowi, dalam acara Kompas100 CEO Forum 2022, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (12/02/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurutnya, situasi ini berbeda dengan yang dia lihat di Taiwan dan Korea. Untuk itu, salah satu kunci penting adalah membuat negara lain bergantung pada RI.
“Sebenarnya sudah beberapa kali saya cek, tergantung kita siapa? Ternyata banyak,” ujarnya.
“Waktu kita stop batu bara baru 2 minggu, banyak kepala negara, perdana menteri, presiden yang manggil saya. Oh, terserah, terserah, terserah. Oh, banyak juga, saya kaget juga,” lanjutnya. .
Tidak hanya batu bara, tapi juga minyak sawit mentah (CPO). Jokowi mengatakan bahwa begitu dia berhenti mengekspor, banyak organisasi global yang mempertanyakan keputusan tersebut, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia.
“Saya bilang, nanti kita rugi karena tidak ada minyak? Saya tidak bisa. Saya pasti berhenti. Banyak orang bilang tidak benar, terserah Anda, tidak apa-apa. Pandangan orang berbeda-beda,” ujarnya.
Untuk itu, Jokowi menegaskan, dalam keterbukaan ekonomi ini, Indonesia harus tetap bisa mengembangkan ketergantungan terhadap negara lain asal Indonesia. Jangan sampai RI hanya menjadi cabang dengan banyak investor yang masuk, seperti di Amerika Latin.
“Saya kasih contoh, kenapa Taiwan bisa loncat? Satu contoh saja. Mereka bikin keripik. Fokus, strategis dan kompetitif. Cuma disitu. Dan semuanya tergantung produk ini. Satu saja, belum lagi produk lain,” ujarnya.
Begitu juga dengan Korea yang salah satunya adalah produk komponen digital. Karena itu, Jokowi mengatakan, perusahaan besar di Amerika membutuhkan Korea. Dari situ, menurutnya sangat penting untuk konsisten dalam merancang sebuah ekosistem di mana negara lain bergantung pada RI di berbagai sektor.
“Seperti negara-negara lain, mereka senang mengikuti jejak Barat. Kalau mengikuti, ya, kami akan selalu berada di belakangnya. Kalau naik tangga, ikuti, ya, kami akan terus berada di bawahnya. Di Padahal kita memiliki kekuatan yang besar,” ujarnya.
“Dan tidak akan bisa melebihi sewaktu-waktu,” ujarnya.
(da/da)