Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 4 bangunan di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur akan dibongkar untuk membangun proyek sewerage dari Kali Ciliwung hingga Banjir Kanal Timur (KBT). Keempat bangunan tersebut terdiri dari tiga rumah tinggal dan satu musala.
Berlokasi di RT 09 RW 04 Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur, lokasi ini merupakan bagian dari pekerjaan inlet atau tempat masuknya air ke proyek gorong-gorong Ciliwung.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, pembebasan lahan sudah dimulai sejak Agustus 2022. Kemudian, kesepakatan antara warga dan pemerintah terkait kompensasi keuntungan akan dilaksanakan pada 5 Oktober 2022.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Atik Surati (50) adalah salah satu warga yang terkena penggusuran. Dikatakannya, sebenarnya sejak awal warga tidak keberatan dengan penggusuran asal mendapat ganti rugi yang memadai.
“Mungkin bukan saya saja, mungkin keluarga lain juga seperti itu. Kita harus punya rumah dari rumah, jangan dari rumah jadi sampah,” kata Atik kepada CNNIndonesia.com, dikutip Sabtu (28). . /1/2023).
Sementara proses negosiasi Atik berlanjut, mereka didampingi pengacara pembela. Mereka juga diingatkan untuk memberitahu mereka jika mereka tidak setuju dengan dana pelunasan yang ditawarkan oleh pemerintah.
“Tapi saya sadar dengan kondisi rumah saya, lokasi rumah saya. Saya pikir, meski saya berniat menjual rumah saya, ‘jangan sampai orang beli, liriknya pun tidak’,” ujarnya.
Kawasan Bidara China memang merupakan kawasan yang rawan penggusuran. Kontroversi pembebasan lahan sudah berlangsung sejak 2015. Saat itu, pemerintah mengklaim lahan tersebut milik mereka, yang akhirnya berujung pada gugatan warga. Belakangan diketahui, gugatan itu dimenangkan warga hingga tahap Peninjauan Kembali (PK).
Selain penggusuran di Bidara China pada 2022, penggusuran bangunan tempat tinggal proyek Sodetan Ciliwung juga terjadi di kawasan Jatinegara yang merupakan titik keluar Banjir Kanal Timur. Sebanyak 59 bangunan di Jalan IPN Kebon Nanas, RT 009 RW 06, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur dibongkar oleh pemerintah setempat pada Kamis (1/12/2023).
Penggusuran itu, menurut Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M Anwar, karena status tanah tempat sodetan itu berada sebagai aset Pemprov DKI diserahkan dari Yayasan Trisakti kepada Pemkot sebagai fasilitas umum dan sosial. Untuk itu, warga yang terkena penggusuran akan direlokasi ke rusun dan pasar dengan pembinaan Pemda DKI, syaratnya bagi yang memiliki DKL KTP. Namun bagi yang tidak memiliki KTP DKI akan dikembalikan ke kampung halamannya.
Seperti diketahui, proyek Kali Ciliwung Sodetan yang menjadi catchment area atau control basin berada di tengah pemukiman warga, tepatnya di Jalan Otista Raya III, Cipinang, Cempedak, Jatinegara, Jakarta Timur.
Pada proyek Sodetan Sungai Ciliwung akan dibangun terowongan sepanjang 1.268 meter dengan 2 pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter yang akan berfungsi untuk menyalurkan sebagian debit banjir dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) dan Sungai Cipinang. Pekerjaan inlet dari Sungai Ciliwung berada di Desa Bidara Cina hingga ke poros yang bermuara di Jalan Otista III, dan ke saluran pembuangan di Kanal Banjir Timur atau Sungai Cipinang, Desa Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.
[Gambas:Video CNBC]
(pgr/pgr)