Jakarta –
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan (Ditjen PRL) menargetkan untuk menambah kawasan konservasi baru seluas 200 ribu hektare (Ha).
Kawasan konservasi baru menyasar lokasi perairan 12 mil di atas Sulawesi Utara (Sulawesi Utara). Sedangkan target konservasi merupakan habitat penting bagi ikan pelagis kecil.
Terkait hal itu, sebelumnya Dirjen Penataan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo menjelaskan penambahan kawasan konservasi ini dilakukan terkait roadmap ekonomi biru KKP yang telah disusun sebelumnya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dimana sampai saat ini baru 28,9 juta hektar atau 8,9 persen dari seluruh perairan di RI yang menjadi kawasan konservasi. Sementara dalam rencana, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan jumlah kawasan konservasi di Indonesia menjadi 30 persen dari luas perairan yang ada pada tahun 2045.
“Tahun lalu luas kawasan konservasi di Indonesia mencapai 28,9 juta hektare. Luas ini jika dibandingkan dengan perairan Indonesia yang sekitar 325 juta hektare, proporsinya masih sekitar 8,9 persen,” jelasnya dalam rapat, Selasa (10/10). 14/03 ) Lalu.
“Untuk itu, pada tahun 2023 KKP menargetkan untuk menambah 200 ribu hektar kawasan konservasi baru,” tambahnya.
Selain itu, menurut dia, penambahan luas kawasan konservasi pada 2023 akan diikuti tindakan pengelolaan yang efektif di kawasan konservasi seluas 15,8 juta hektare.
Dengan demikian, kawasan konservasi yang terbentuk dapat menjamin siklus hidup, rantai makanan dan memberikan efek rambatan yang dapat mendukung ketersediaan stok ikan di dalam negeri.
Simak Video “KKP Hentikan Proyek Reklamasi Dermaga Tambang Nikel di Morowali”
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)