Jakarta, CNNIndonesia —
Korea Utara menyatakan bahwa mereka akan menembakkan lebih banyak peluru artileri ke laut sebagai tanggapan atas latihan Korea Selatan yang sedang berlangsung di dekat perbatasan, Selasa (12/6).
“Musuh harus segera menghentikan tindakan militer yang provokatif di zona garis depan,” kata seorang juru bicara militer Korea Utara seperti dikutip KCNA.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Selain tembakan artileri, Korea Utara dikatakan telah mengeluarkan peringatan darurat tempur untuk unit di semua tingkatan.
Juru bicara itu juga mengatakan pasukan militer telah diperintahkan untuk memperketat pengawasan.
[Gambas:Video CNN]
Perintah penembakan itu dibuat sehari setelah Pyongyang menembakkan lebih dari 130 peluru artileri ke laut lepas pantai timur dan baratnya pada Senin (5/12) lalu.
Beberapa artileri mendarat di zona penyangga dekat perbatasan laut antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Korea Selatan mengatakan penembakan itu melanggar perjanjian 2018 antara kedua negara untuk meredakan ketegangan.
Militer Korea Selatan juga mengirimkan surat peringatan kepada Korea Utara untuk menembakkan ratusan meriam.
Penembakan itu sendiri terjadi di tengah latihan bersama antara Korea Selatan dan AS di dekat perbatasan dalam beberapa waktu terakhir.
Latihan tersebut dilakukan untuk mencegah ancaman nuklir Pyongyang, yang baru-baru ini menguji sejumlah besar rudal sepanjang tahun ini. Latihan itu juga dilakukan karena Korea Utara dikatakan sedang mempersiapkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.
Latihan bersama itu dikritik habis-habisan oleh pemerintah Kim Jong Un. Pyongyang melihat latihan AS-Korea Selatan sebagai provokasi dan bukti tuntutan bermusuhan oleh Seoul dan Washington.
(blq/baca)
[Gambas:Video CNN]