Jakarta, CNNIndonesia —
Legenda BersatuGary Neville mengaku bersimpati dengan situasi yang dialami Manchester City Pada saat ini.
Manchester City berada di bawah ancaman serius menyusul sejumlah pelanggaran yang mereka lakukan terkait peraturan keuangan. Pelanggaran yang mungkin diterima Man City antara lain denda, pengurangan poin, bahkan degradasi dari liga.
Neville menilai Man City telah sukses menanjak dan menyabet status tim elit Inggris dalam satu dekade terakhir.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Ada banyak rasa hormat untuk Manchester City selama tujuh atau delapan tahun terakhir, dalam hal penampilan yang kami berdua lihat di lapangan,” kata Neville seperti dikutip dari Daily Mail.
Bahkan Neville mengaku bersimpati dengan Manchester City. Ia kemudian membandingkan kondisi keuangan Man City yang didukung oleh kekuatan pemiliknya dengan kehadiran Blackburn Rovers di awal tahun 90-an.
“Dari sudut pandang finansial, saya bersimpati dengan Manchester City. Jika Anda melihat apa yang dilakukan Jack Walker [pemilik Blackburn] pada 1992, 1993, 1994 itu adalah doping keuangan, tetapi diperlakukan sebagai sesuatu yang berbeda karena dia adalah pengusaha lokal yang menyalurkan uang ke klubnya,” kata Neville.
Neville juga secara terbuka mengakui bahwa dia tidak menyukai aturan Financial Fair Play yang saat ini digunakan dalam sepak bola. Dalam pandangan Neville, Financial Fair Play akan memungkinkan klub-klub kuat dengan tradisi yang baik untuk terus mempertahankan dominasinya.
“Saya bukan pendukung aturan Financial Fair Play. Karena itu artinya fans akan selalu melihat klub yang sama di atas karena keuntungan mereka akan lebih tinggi.”
“Dan Anda akan melihat klub-klub yang keuntungannya lebih rendah akan terus berada di bawah. Itu karena mereka tidak akan mampu bersaing dengan keuntungan,” kata Neville.
[Gambas:Video CNN]
(ptr)