Jakarta, CNNIndonesia —
Perawat berinisial DN dinonaktifkan oleh manajemen RS Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan, setelah diduga memotong jari bayi berusia delapan bulan hingga nyaris terjatuh saat menjalani perawatan.
Kasus ini sebelumnya muncul setelah orang tua korban, Suparman (38), warga Jakabaring, Palembang, melaporkan kejadian tersebut ke Polres Palembang, Sabtu (4/2).
Dia melaporkan bahwa jari kelingkingnya dipotong oleh perawat DN saat dirawat di bangsal pelayanan publik karena demam dua hari lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Manajemen RS Muhammadiyah menjelaskan, tindakan DN itu lalai dalam menjalankan tugasnya. DN disebut akan ditindaklanjuti oleh Komite Medis Rumah Sakit.
“Keputusan memberhentikan sementara perawat dari tugasnya di rumah sakit ini merupakan langkah tegas manajemen,” kata Wakil Direktur Al-Islam Kemuhammadiyahan dan RS Muhammadiyah Palembang Muksin, dilansir Antara.
Dia menjelaskan RS Muhammadiyah bertanggung jawab untuk merawat luka di jari kelingking korban.
“Tim dokter rumah sakit telah menyelesaikan operasi korban dan kini menjalani perawatan intensif di ruang VIP RS Muhammadiyah,” ujarnya.
Kasus ini sedang diselidiki Polres Palembang Kota. Anggota tim khusus Bareskrim sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi di rumah sakit.
“Kalau memang terbukti benar, tentu akan diproses (secara hukum) lebih lanjut,” kata Kanit Reskrim Polres Palembang Kota, Kapolsek Haris Dinzah.
(biaya)
[Gambas:Video CNN]