liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Manfaat dan Efek Samping dari Naiknya Suku Bunga Acuan BI

BI Bakal Umumkan Suku Bunga Acuan Hari Ini, Bakal Naik Atau Ditahan?

Jakarta

Bank Indonesia (BI) mengalami peningkatan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diselenggarakan pada 18-19 Januari 2023 kemarin. BI menyebutkan, suku bunga acuan ini diharapkan mampu mengatasi tekanan inflasi dan menurunkan ekspektasi inflasi.

Praktisi perbankan Abiwodo mengatakan BI 7-day reverse repo rate (BI7DRR) masih familiar di masyarakat. Sebelumnya istilah ini dikenal dengan istilah BI rate.

Dia menjelaskan, selama masih menggunakan BI rate yang dipegang bank umum di BI, tidak bisa langsung ditarik. Bank harus menunggu setahun sebelum mereka dapat menarik uang. Oleh karena itu jumlah uang beredar tidak serta merta bertambah, begitu pula sebaliknya. Jika BI menaikkan BI rate, inflasi mungkin tidak langsung turun. Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dapat dicapai dengan cepat, tidak serta merta terwujud karena membutuhkan waktu pemulihan yang lebih lama.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Namun sejak 19 Agustus 2016, BI mengubah istilah tersebut menjadi BI7DRR dengan tujuan agar pengelolaan suku bunga lebih efektif. Lembaga perbankan tidak lagi harus menunggu hingga satu tahun untuk mencairkan dananya. Bank dapat menarik uang setelah disimpan di BI selama 7 hari (mungkin 14 hari, 21 hari, dst).

Abiwodo menjelaskan, sistem BI7DRR tentu mempengaruhi kelancaran penyaluran kredit perbankan kepada masyarakat. Dengan perubahan suku bunga yang tiba-tiba, risiko gagal bayar pinjaman dapat diminimalkan. Pertumbuhan ekonomi yang diinginkan akhirnya tercapai.

“Keberadaan BI7DRR dapat mempengaruhi banyak bidang. Mulai perbankan, sektor riil, hingga pasar uang. Tak heran jika kenaikan BI7DRR sangat dikhawatirkan masyarakat,” kata Abiwodo dalam keterangannya, Minggu (29/1). /2023).

Dia mengungkapkan dengan kenaikan 25 bps, BI7DRR akan menjadi 5,75%. Suku bunga Deposit Facility (DF) adalah 5,00% dan suku bunga Loan Facility (LF) adalah 6,5%.

Langkah ini seperti melahirkan kebijakan terkait upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah. Kebijakan ini terus diperkuat dengan tujuan pengendalian inflasi barang-barang impor. Hal ini dirasakan efektif dalam mendukung tujuan peningkatan BI7DRR rate. Mengapa demikian? Karena langkah-langkah ini dapat mengurangi efek buruk dari dolar AS yang kuat.

Menurutnya, langkah ini juga terkait dengan ketidakpastian yang tinggi di pasar keuangan global. “Ingat! Saat ini dunia juga sedang mengalami resesi ekonomi. Jika semua upaya tersebut tidak dilaksanakan dengan baik, maka dapat mengganggu ketahanan perbankan dan berbagai sektor lainnya di Indonesia,” ujarnya. Dia mengatakan, kenaikan suku bunga acuan adalah langkah yang tepat menjelang pertemuan The Fed pada 1 Februari.

Banyak dampak yang ditimbulkan dari kenaikan suku bunga BI7DRR terhadap ketahanan perbankan. Anda pasti bertanya-tanya, apa efeknya?

“Salah satu dampaknya adalah perbankan akan melakukan penyesuaian Suku Bunga Utama Kredit (SBDK) – suku bunga kredit utama, akibatnya perbankan akan semakin terbebani dengan penyaluran kredit. Penyaluran kredit dapat menurun dan menghambat pertumbuhan sektor riil. bahkan dapat memicu pengurangan kesempatan untuk kesempatan kerja baru, “katanya. kata Abiwodo.

“Selain itu, cost of credit akan meningkat. uang di masyarakat akan melemah yang pada akhirnya dapat menekan inflasi,” tambah Abiwodo dalam keterangannya.

Mengenai dampaknya, pemerintah dan Bank Indonesia sebenarnya bekerja sama untuk mendaur ulang devisa yang dihasilkan dari ekspor. Langkah ini dapat memberikan efek positif pada mata uang Rupiah untuk menekan inflasi hingga 4% di akhir tahun.

Pada dasarnya banyak upaya penting untuk merespon kenaikan BI7DRR. Mengapa ini penting? Jelas penting, karena bisa meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan sekaligus membangun dampak positif.

Kenaikan bunga BI7DRR membuat biaya bank menjadi lebih mahal, dan masyarakat cenderung mengurangi kredit atau pinjaman bank. Dari deposan justru meningkat. Meningkatnya minat terhadap BI7DRR sebenarnya berdampak pada banyak bidang kehidupan. Tak terkecuali juga mempengaruhi ketahanan perbankan. Namun, jika kita mampu menyikapinya dengan benar, maka dampak negatifnya bisa diminimalisir seoptimal mungkin.

Sebagai pihak yang mengendalikan fluktuasi nilai rupiah, mengendalikan inflasi dan kebijakan keuangan lainnya, BI berperan penting dalam menetapkan pedoman BI rate yang kini dikenal dengan BI7DRR untuk menjaga stabilitas (pro-stabilitas). Kebijakan ini berdampak besar terhadap perekonomian negara secara umum. “Dengan memahami peran BI7DRR dalam perekonomian nasional, kita dapat mengambil keputusan dan pilihan yang tepat terkait perubahan sistem keuangan nasional,” jelas Abiwodo.

(kil/das)