Jakarta –
SEBUAH kapal Cina kembali membuat keributan di perairan Natuna. Kapal itu terpantau keluar masuk Laut Natuna masuk wilayah Indonesia.
Kapal China bernama CCG 5901 itu juga diketahui berlayar bolak-balik di dekat ladang minyak dan gas Blok Tuna di Laut Natuna. Blok Tuna sendiri menyimpan ‘harta’ migas bagi Indonesia.
Menurut Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf, lapangan minyak dan gas Tuna merupakan salah satu yang dinyatakan komersial dan mampu memberikan pemasukan kepada pemerintah dan perusahaan PSC.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Yang pasti (Blok Tuna) sudah dinyatakan komersial dan akan memberikan pemasukan kepada kontraktor dan negara,” kata Nanang saat dihubungi detik.com, Minggu (15/1/2023).
Sebelumnya, pada akhir Desember 2022, pemerintah telah memberikan persetujuan untuk First Development Plant (POD) di lapangan yang dioperasikan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) BV Tuna Minyak Premier. Menurut Nanang, setelah POD disetujui, masih ada beberapa tahapan yang harus dilakukan KKKS sebelum bisa memanfaatkannya di Tuna Farm.
“Setelah POD disetujui Menteri ESDM, masih ada proses persiapan lainnya. Seperti persiapan AMDAL, FEED, dan lain-lain,” kata Nanang.
Bersambung ke halaman berikutnya.