Jakarta, CNBC Indonesia – Hingga kini, makam ratu Mesir kuno, Cleopatra, belum ditemukan. Banyak ahli yang berusaha menemukannya.
Yang terbaru, ada sebuah situs yang diyakini sebagai tempat peristirahatan terakhir Cleopatra. Hal itu diungkapkan arkeolog bernama Kathleen Martinez dari University of San Domingo yang telah mencari makam Cleopatra selama hampir 20 tahun.
Dalam pencarian terbarunya, Martinez dan timnya menemukan terowongan sepanjang 1.305 meter yang terletak 13 meter di bawah tanah. Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengumumkan penemuan terowongan kuno tersebut dan menyebutnya sebagai keajaiban teknik.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Foto: Cleopatra (Ist/Pixabay)
Cleopatra (Ist/Pixabay)
“Penggalian mengungkapkan pusat keagamaan besar dengan tiga kuil, sebuah danau suci, lebih dari 1.500 benda, patung, potongan emas, koleksi besar koin yang menggambarkan Alexander Agung, Ratu Cleopatra dan Ptolemeus,” kata Martinez.
Jika terowongan ini mengarah ke makam Ratu Cleopatra, itu akan menjadi penemuan terpenting abad ini. Arkeolog, Kathleen Martinez
Penemuan paling menarik adalah kompleks terowongan yang mengarah ke Laut Mediterania dan struktur yang terendam. Menjelajahi struktur bawah air ini akan menjadi tahap selanjutnya dalam pencarian makam ratu Mesir yang hilang.
“Kegigihan saya tidak bisa disamakan dengan obsesi. Saya mengagumi Cleopatra sebagai tokoh sejarah. Dia adalah korban propaganda Romawi, yang bertujuan untuk merusak citranya,” kata Martinez.
“Dia adalah seorang wanita terpelajar, mungkin yang pertama belajar secara formal di Museum di Alexandria, pusat budaya pada masanya,” menurut Martinez, yang mengatakan bahwa dia mengagumi Cleopatra sebagai pelajar, ahli bahasa, ibu dan filsuf.
Saat suaminya, jenderal Romawi Mark Antony, meninggal di pelukannya pada tahun 30 SM, Cleopatra langsung bunuh diri. Menurut kepercayaan populer, wanita itu sengaja membiarkan ular berbisa itu menggigitnya.
Momen kematiannya telah diabadikan dalam seni dan sastra, tetapi lebih dari dua milenium kemudian, sedikit yang diketahui tentang keberadaan jenazahnya.
Serangkaian petunjuk membuat Martinez percaya bahwa makam Cleopatra mungkin terletak di Kuil Osiris di reruntuhan kota Taposiris Magna, di pantai utara Mesir, tempat pertemuan Sungai Nil dengan Laut Mediterania. Menurut Martinez, Cleopatra pada masanya dianggap sebagai inkarnasi manusia dari dewi Isis. Belakangan, Antony dianggap sebagai dewa Orisis, suami Isis.
Foto: Piramida Mesir (AP Photo/Maya Alleruzzo)
Piramida Mesir (AP Photo/Maya Alleruzzo)
Martinez yakin Cleopatra mungkin memilih untuk menguburkan suaminya di kuil untuk mengaburkan mitos ini. Dari 20 kuil di sekitar Aleksandria yang dia pelajari, Martinez mengatakan tidak ada tempat, struktur, atau kuil lain yang menggabungkan begitu banyak kondisi seperti kuil Taposiris Magna.
Pada tahun 2004, Martinez membawa teorinya ke Zahi Hawass, seorang arkeolog Mesir yang saat itu menjabat sebagai menteri barang antik Mesir. Dan setelah bertahun-tahun mencari, Martinez merasa semakin dekat dengan makam Cleopatra.
Penggalian sejauh ini mengungkapkan bahwa kuil itu didedikasikan untuk Isis yang menurut Martinez adalah tanda lain bahwa makam yang hilang ada di dekatnya serta terowongan bawah laut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, garis pantai negara itu telah dilanda gempa bumi selama berabad-abad. Bencana alam tersebut menyebabkan sebagian Magna Taposiris runtuh dan tenggelam diterjang ombak.
Di sinilah Martinez dan timnya melihat lebih jauh. Meski terlalu dini untuk mengetahui ke mana arah terowongan ini.
“Jika terowongan ini mengarah ke makam Ratu Cleopatra, itu akan menjadi penemuan terpenting abad ini,” katanya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
7 Wanita Paling Berpengaruh dalam Sejarah, Ada Cleopatra!
(hsy/hsy)