Jakarta, CNNIndonesia —
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta Polisi untuk menertibkan orang yang membuat lokasi gempa bumi di Kabupaten Cianjur seolah-olah menjadi tempat wisata.
Muhadjir menanggapi banyaknya aksi sejumlah orang yang merekam video, berfoto bahkan selfie di lokasi terdampak gempa yang merenggut lebih dari 300 jiwa itu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kemudian Polri akan diminta menertibkan pengunjung ke lokasi bencana yang tidak perlu, apalagi yang menjadikan bencana ini setengah kunjungan. Jadi wisata bencana akan ditertibkan oleh Polri,” kata Muhadjir di Kantor PMK Kemenko, Jakarta, Kamis ( 1) /2) .
Muhadjir mengatakan, pihak yang tidak berwenang tidak boleh mengganggu penanggulangan bencana, baik dalam hal mobilisasi peralatan, bantuan, maupun logistik ke lokasi bencana.
Ia pun meminta kepada pihak yang ingin menyalurkan bantuan untuk korban bencana Cianjur agar menyerahkannya kepada petugas di posko yang telah ditentukan. Langkah ini diperlukan agar bantuan dapat dikelola dengan cepat kepada mereka yang membutuhkan.
“Dan nanti akan diatur sedemikian rupa agar bantuan itu bisa dipertanggung jawabkan,” ujarnya.
Selain itu, Muhadjir memastikan dana siap pakai (DSP) untuk tahap pemulihan dan rekonstruksi bencana Cianjur akan segera disalurkan. Kemudian, dana ini tidak memerlukan instrumen hukum berupa Instruksi Presiden (Inpres) untuk menerbitkannya.
“Dan tidak perlu aturan lebih lanjut, misalnya dengan Inpres. Jadi cukup ditangani secepatnya sesuai Inpres,” ujarnya.
Gempa mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11). Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan status tanggap darurat gempa selama 30 hari hingga 20 Desember 2022.
Data hingga Rabu (30/11), total korban gempa Cianjur sebanyak 328 orang.
(rzr/fra)
[Gambas:Video CNN]