Jakarta, CNNIndonesia —
Selain aktor Hollywood Morgan Freeman, ada sosok lain yang mencuri perhatian di acara pembukaan Piala Dunia 2022 adalah Ghanim Al Muftah.
Piala Dunia 2022 resmi dibuka dengan upacara pembukaan di Stadion Al Bayt, Al Khor, Minggu (20/11). Ghanim yang merupakan salah satu duta Piala Dunia 2022 terkagum-kagum dengan lantunan ayat suci Al Quran, tepatnya ayat 13 Al Hujurat, saat berbincang dengan Freeman di tengah lapangan.
Ayat yang dibaca Ghanim berbunyi sebagai berikut: “Ya ayyuhannasu inna kholaknakum min dzakarin wa unsta wa ja’alnakum syuuban wa qabaila lita’arafuu.”
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kurang lebih artinya: “Hai manusia, sesungguhnya aku telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal.”
Dalam acara pembukaannya, Ghanim membawa pesan bahwa Piala Dunia 2022 di Qatar membawa pesan cinta kasih kepada seluruh penduduk bumi.
“Dalam kapasitas saya sebagai duta besar [Piala Dunia FIFA]Saya ingin mengirimkan pesan harapan, inklusi, perdamaian, dan persatuan kepada umat manusia,” kata Ghanim.
Dilansir dari Takreem, Ghanim adalah seorang pemuda dengan Caudal Regression Syndrome. Ini adalah kelainan langka yang mengganggu perkembangan tulang belakang bagian bawah.
Namun, pemuda Qatar kelahiran 5 Mei 2002 itu tidak patah semangat. Nyatanya, kekurangan tersebut memicu semangatnya untuk berjuang dan meraih beberapa mimpi yang katanya mustahil.
Morgan Freeman dan Ghanim Al Muftah pada upacara pembukaan Piala Dunia 2022. (REUTERS/Matthew Childs)
Saat ini Ghanim sudah memiliki perusahaan es krim bernama Gharissa Aiskrim. Perusahaan memiliki enam cabang dan mempekerjakan hingga 60 orang.
Sebagai individu, Ghanim berambisi suatu saat bisa tampil di Paralimpiade. Anak muda yang belajar politik di Universitas Loughborough menyukai sepak bola, renang, dan hiking.
Soal hobinya mendaki, Ghanim terbukti bisa mendaki Gunung Syams, gunung tertinggi di Teluk Arab. Dia juga bercita-cita untuk mendaki Gunung Everest di Himalaya suatu hari nanti.
Dalam politik, salah satu ambisi terbesarnya adalah menjadi Perdana Menteri Qatar di masa depan. Berdasarkan harapan tersebut, Ghanim memilih jurusan politik untuk gelar sarjananya.
[Gambas:Video CNN]
(perut/lengan)