Jakarta, CNBC Indonesia – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, tidak hanya di dunia politik. Tapi juga di lapangan sepak bola.
Ini terkait dengan tindakan Federasi Sepak Bola AS (USSF). Organisasi tersebut menggunakan versi modifikasi dari bendera Iran, menghilangkan simbol yang menggambarkan kata “Allah” dan bersaksi tentang monoteisme.
Hal itu juga dibagikan di postingan media sosial USSF dalam pengumuman klasemen Grup B. Menurut pernyataan USSF, langkah tersebut memang disengaja.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Untuk menyatakan dukungan bagi perempuan di Iran yang memperjuangkan hak asasi manusia,” kata Middle East Monitor (Memo) mengutip USSF, dilihat CNBC Indonesia, Selasa (29/11/2022).
Tindakan USSF membuat marah Iran. Pasalnya, penggunaan bendera yang berbeda dikaitkan dengan bendera era Mohammad Reza Pahlavi yang digulingkan pada 1979.
Penasihat badan sepak bola Iran IFF, Safiollah Fagahanpour, mengatakan hal itu bertentangan dengan hukum badan pengatur sepak bola. Dia, seperti dimuat kantor berita ISNA, menganggap AS harus bertanggung jawab.
“Mereka harus dimintai pertanggungjawaban,” kata Fagahanpour.
“Jelas mereka ingin mempengaruhi kinerja Iran melawan AS dengan melakukan ini,” tambahnya.
“Federasi Sepak Bola Iran mengirim email ke FIFA menuntut agar mengeluarkan peringatan serius kepada Federasi AS,” katanya.
Tasnim juga memuat hal yang sama. Iran menuntut agar AS menghormati bendera negara lain.
“Tindakan yang diambil sehubungan dengan bendera Iran tidak etis dan bertentangan dengan hukum internasional,” tulis media tersebut, juga mengutip Fagahanpor.
[Gambas:Twitter]
Di sisi lain, yang dimuat di The Guardian, Iran juga menyerukan agar AS diskors dari Piala Dunia. Namun, sejauh ini belum ada komentar resmi dari FIFA, dan USSF.
Sementara itu, USSF dalam pembaruan terkini telah menghapus pos tersebut. Pelatih AS dilaporkan meminta maaf.
“Kadang-kadang hal-hal ini di luar kendali kami. Kami tidak fokus pada hal-hal eksternal dan yang bisa kami lakukan hanyalah meminta maaf atas nama para pemain dan staf pelatih,” ujarnya seperti dikutip Greg Berhalter seperti dilansir Soha.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Tamat! Piala Dunia 2022 Qatar Termahal Sepanjang Sejarah
(sef/sef)