Jakarta, CNN Indonesia —
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan hari Jumat bahwa negaranya dapat mengadopsi apa yang dia gambarkan sebagai konsep Amerika Serikat dalam menggunakan serangan militer pendahuluan. Ini menunjukkan Rusia memiliki senjata untuk melakukannya.
“Kami baru saja memikirkannya. Mereka tidak malu membicarakannya secara terbuka dalam beberapa tahun terakhir,” kata Putin, mengacu pada kebijakan AS, saat menghadiri pertemuan aliansi ekonomi utama Soviet di Kyrgyzstan, AP News melaporkan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Selama bertahun-tahun Rusia mengkhawatirkan upaya AS untuk mengembangkan kemampuan Serangan Global Cepat Konvensional. Ini adalah serangan militer dengan senjata berpemandu konvensional yang menargetkan target musuh strategis di lokasi mana pun di dunia dalam waktu satu jam.
“Berbicara tentang perlucutan senjata, mungkin ada baiknya mengadopsi ide yang dikembangkan oleh mitra AS, ide mereka untuk memastikan keamanan mereka,” kata Putin, mencatat bahwa serangan awal tersebut ditujukan untuk menonaktifkan fasilitas komando.
Dia mengklaim Rusia memiliki senjata hipersonik aktif untuk kemampuan serangan seperti itu. Putin juga mengatakan negaranya memiliki rudal jelajah yang mengungguli AS.
Meskipun Putin tampaknya merujuk pada senjata berpemandu konvensional ketika berbicara tentang replikasi strategi AS, dia secara khusus menyatakan bahwa AS tidak mengesampingkan penggunaan senjata nuklir untuk pertama kalinya.
“Jika musuh potensial percaya bahwa mereka dapat menggunakan teori serangan pendahuluan dan kami tidak melakukannya, itu membuat kami berpikir tentang ancaman gagasan semacam itu dalam postur pertahanan negara lain,” katanya.
(biaya)
[Gambas:Video CNN]