Badung, CNBC Indonesia – Raksasa minyak dan gas asal Inggris, BP, menargetkan pencapaian carbon neutral atau Net Zero Emissions pada 2060. Padahal, perusahaan berencana menginvestasikan US$ 10 miliar atau sekitar Rp. 156 triliun (asumsi kurs Rp. 15.668 per US$) per tahun untuk project.-low carbon project.
Presiden Regional BP Asia Pasifik Kathy Wu mengungkapkan, perseroan memiliki komitmen investasi jangka panjang untuk beroperasi di Indonesia. Hal ini karena Indonesia memiliki target penurunan emisi karbon yang sejalan dengan visi perusahaan.
Oleh karena itu, untuk menghasilkan gas yang lebih bersih, perseroan akan mengandalkan teknologi CCUS (carbon capture, utilisasi, dan storage) atau penangkapan, penggunaan, dan penyimpanan karbon di wilayah operasi migas.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Pasar premium bisa kita ambil. BP mau investasi US$ 10 miliar setahun untuk low carbon,” ujarnya di Konvensi Internasional 2022 dan Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG) di Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11). ). /2022).
Ia juga mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang telah memiliki roadmap menuju Net Zero Emissions pada 2060. Sebab, perusahaan memiliki peluang untuk berkontribusi dalam agenda tersebut.
“Kami memiliki peluang untuk ketahanan energi dan transisi energi di negara ini,” katanya.
Di Indonesia, BP sedang menyiapkan fasilitas CCUS di proyek gas Tangguh, Papua Barat. Hal ini sejalan dengan permintaan negara importir yang mewajibkan produksi liquefied natural gas alias LNG dari Kilang Tangguh untuk diolah dengan teknologi bersih.
Plt Deputi Pengendali Pengadaan SKK Migas Rudi Satwiko sebelumnya mengungkapkan, tanpa teknologi CCUS, BP akan kesulitan menjual LNG ke luar negeri. Pembeli LNG dari Jepang dan Korea membutuhkan proyek penangkapan karbon untuk proses produksi LNG.
“Tangguh sekarang sedang mengajukan CCUS LNG-nya. Karena tanpa CCUS sulit mengekspor LNG. Jadi buyer di Jepang dan Korea mensyaratkan harus ada program capture dalam produksi LNG-nya,” kata Rudi di Bali, Selasa (28/6/2018). 2018). 2022).
Ia juga berharap keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proses tender pengadaan proyek CCUS oleh BP Indonesia di Tangguh, Papua Barat bisa lebih besar lagi. Salah satunya lelang untuk membuat detail desain (Front End Engineering Design/FEED).
“Dengan adanya proyek Tangguh, kami berharap ada transfer of knowledge kepada tenaga kerja kami. Rencananya tahun 2026 sudah on stream,” ucapnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
RI Akan Produksi Gas Masif, Tapi Pembeli ‘Gelap’?
(wow)