Jakarta, CNBC Indonesia – Rumor mengatakan bahwa orang Cina kelas atas yang memiliki banyak kekayaan telah berbondong-bondong mentransfer kekayaannya ke Singapura.
Mereka memilih Singapura karena masyarakat berbahasa Mandarin. Mereka mendapat tekanan dari Partai Komunis China sehingga kekayaan mereka dipaksa menjadi milik ‘kemakmuran bersama’. Kebanyakan dari mereka terdiri dari miliarder teknologi dan selebritas bebas pajak.
Kehadiran orang-orang kaya asal China bahkan sudah terasa dengan berbagai tanda seperti beberapa rumah mewah yang mulai memenuhi Singapura. Rumah mewah ini juga menampilkan pemandangan tepi laut Pulau Sentosa, yang juga memiliki taman hiburan, kasino, dan klub golf bergengsi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Anda tidak bisa membayangkan bagaimana mereka membelanjakan uang. Gila,” kata Pearce Cheng, CEO AIMS, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan imigrasi dan pemukiman kembali.
Pearce Cheng bahkan bersaksi bahwa dia pernah menghadiri pesta untuk kliennya yang merupakan konglomerat yang pindah dari China, di mana pesta itu dimeriahkan dengan minuman wiski Jepang bernama “Yamazaki 55”. Wiski langka itu bernilai sekitar US$800.000 per botol.
Selain itu, firma Cheng juga telah membantu klien konglomerat China untuk mendapatkan kondominium mewah, menyewa supir, dan mendaftarkan anak mereka di sekolah swasta bergengsi.
Para pendatang baru, lanjut Cheng, mengendarai Rolls Royce dan Bentley, dan sering terlihat di klub golf top seperti Klub Golf Sentosa yang eksklusif, di mana anggota asing membayar US$670.000 setahun. Mereka bahkan rela membeli cerutu seharga US$61.000.
“Banyak dari mereka adalah orang Cina yang lebih muda, dengan pakaian desainer yang trendi, dan mereka biasanya menyendiri dan makan di antara mereka sendiri, itu tidak mengherankan,” kata Benny Teo, direktur pengelola Blazon, sebuah konsultan yang berspesialisasi dalam golf.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Kecap ABC Diingat Singapura, Ternyata Diproduksi Di Sini
(Luc/Luc)