Cugenang, Cianjur, CNN Indonesia —
Arif (47) resah melihat pemindahan jenazah korban yang tertimbun longsor Cugenang, Cianjurberharap sisa-sisa itu adalah keluarga yang tidak pernah ditemukan setelah itu Gempa Cianjur.
Menopang dagunya dan memandangi para petugas evakuasi, dia percaya dengan penuh keyakinan bahwa jenazah itu adalah keluarganya.
“Saya yakin itu keluarga saya, karena ada selimutnya,” kata Arif, Selasa (22/11) siang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Arif mengatakan, salah satu dari tiga anggota keluarganya adalah anak kecil yang sedang tidur di siang hari saat gempa terjadi.
Hingga kini, tiga anggota keluarganya belum ditemukan karena tertimbun longsor di kawasan Cugenang, Cianjur.
Proses evakuasi saat itu terbilang sulit karena jenazah tertimbun reruntuhan rumah yang roboh.
Di dekat badan terlihat pagar rumah yang tak berbentuk, reruntuhan bangunan, dan patahan kayu yang berserakan akibat longsor.
Aparat gabungan TNI-Polri dan relawan bergotong royong memindahkan jenazah, dengan bantuan cangkul, sekitar 15 anggota mengepung lokasi.
Alat berat berupa ekskavator terpaksa diturunkan untuk kemudian menyisir tanah yang menumpuk di samping jenazah.
Kawasan Cugenang sendiri merupakan kawasan yang paling terdampak gempa yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya pada Senin (21/11).
Pria paruh baya itu mengatakan, karena pikirannya terganggu karena keluarganya masih hilang akibat longsor, dia belum makan sejak kemarin malam (21/11).
“Saya belum makan sejak kemarin malam,” katanya.
Ia pun mengatakan akan tetap berada di kawasan Cugenang hingga keluarganya ditemukan.
“Aku akan tetap di sini,” katanya tegas.
Harapannya pupus ketika petugas berhasil memasukkan jenazah ke dalam kantong jenazah.
“Minggir pak, minggir, beri jalan,” teriak petugas yang membawa jenazah ke ambulans.
Arif bergegas menghampiri petugas yang berada di dekat ambulans. Dia telah meminta petugas untuk menunjukkan kepadanya wajah mayat itu.
Di antara kerumunan yang mengelilingi mayat itu, dia melihat sekeliling berharap bisa melihat wajah mayat itu.
Sayang, harapan itu harus pupus ketika sirine ambulan meninggalkan lokasi dan Arif harus pulang dengan tangan hampa.
Satu jenazah berhasil dipindahkan, petugas masih berjuang untuk menyelamatkan jenazah lainnya.
Sekitar pukul 13.26 WIB, jenazah akhirnya diangkat dan langsung dimasukkan ke ambulans.
Dengan harapan yang sama, Arif bergegas menuju ambulans, berharap bisa melihat wajah kakaknya.
Untuk kesekian kalinya, Arif harus menoleh dengan suara serak dan pandangan kosong karena jenazah keluarganya belum juga ditemukan.
Lanjutkan ke halaman berikutnya…
Puluhan Rumah Tertimbun Longsor di Cugenang
BACA HALAMAN BERIKUTNYA