Jakarta, CNBC Indonesia – Nama miliuner asal India, Gautam Adani kini ramai di dunia maya karena kini menghadapi sederet tuduhan serius yang mengancam kekayaannya seperti pencucian uang dan manipulasi harga.
Masalah ini bermula dari laporan Hindenburg Research pekan lalu. Laporan tersebut menuduh Adani melakukan penggelapan pajak dengan memanfaatkan surga pajak dan memanipulasi harga saham perusahaan Grup Adani.
“Kami telah menemukan bukti penipuan akuntansi, manipulasi saham, dan pencucian uang di Adani yang telah berlangsung puluhan tahun,” tulis Hindenburg dalam laporan yang dikutip dari The Hill, Sabtu (4/2/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Tuduhan Hindenburg muncul saat pemerintah Adani berupaya menggalang dana segar dari masyarakat dan investor asing senilai US$2,5 miliar (setara Rp37,5 triliun).
Laporan tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang tingginya utang dan valuasi tujuh perusahaan Adani yang terdaftar. Sejak laporan tersebut dirilis pada 24 Januari, telah memicu penurunan kapitalisasi pasar tujuh perusahaan di Grup Adani sebesar US$ 86 miliar atau Rp 1.281 triliun (kurs Rp 14.900).
Menanggapi hal tersebut, Grup Adani membantah tudingan tersebut. Perusahaan menganggap tuduhan short selling untuk memanipulasi harga saham tidak berdasar. Bahkan perusahaan Adani menanggapi dengan mengatakan bahwa para penuduh tidak mengetahui hukum di India.
“Pernyataan (Hindenburg) membuat pernyataan sembrono tanpa bukti dan murni spekulasi tak berdasar tanpa pemahaman hukum India seputar pihak terkait dan transaksi pihak terkait,” jelas Adani Group.
“Ini bukan hanya serangan tanpa provokasi terhadap perusahaan tertentu, tetapi serangan yang diperhitungkan terhadap India. Kemerdekaan India, integritas dan kualitas institusi, dan kisah pertumbuhan dan ambisi India,” katanya.
Adani Group sendiri merupakan salah satu perusahaan paling bernilai di India. Perusahaan memiliki tambang, pelabuhan, dan pembangkit listrik.
Perusahaan juga melakukan diversifikasi ke bandara, pusat data, dan pertahanan. Perseroan juga baru saja memasuki sektor semen dengan membeli aset pabrik semen Holcim (HCMLY) di India dan juga berencana mendirikan pabrik aluminium.
Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, Adani terlempar dari posisi orang terkaya ke-4 dunia. Dia sekarang di polisi ke-11.
Aset Adani tercatat menguap sekitar Rp 1.650 triliun dalam waktu singkat.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Orang terkaya ketiga di dunia ini ternyata adalah orang terkaya sedunia di Indonesia
(Luc/Luc)