Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia (BI) dalam survei konsumen November menangkap sinyal peringatan dari ekspektasi konsumen terkait perkembangan dunia usaha di tanah air.
BI mengklaim ekspektasi konsumen terhadap situasi ekonomi 6 bulan ke depan tetap kuat. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) November 2022 tetap berada di area optimis (>100) sebesar 127,9. Namun, angka tersebut sedikit lebih rendah dari 128,3 pada Oktober 2022.
“Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap optimis terutama ditopang oleh berlanjutnya ekspektasi pendapatan dan ketersediaan lapangan kerja yang ditunjukkan oleh indeks sebesar 132,0 dan 126,4 pada November 2022, keduanya relatif stabil dibandingkan 132,3 dan 126,7 pada bulan sebelumnya,” tulis BI dalam laporannya. Laporan Survei Konsumen November dirilis pada Kamis (8/12/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, ekspektasi indeks aktivitas bisnis tercatat sebesar 125,2, sedikit lebih rendah dari 125,8 pada Oktober 2022.
BI menyatakan pada November 2022, konsumen memperkirakan perkembangan kegiatan usaha ke depan akan menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
“Indeks ekspektasi kegiatan usaha ke depan tercatat mengalami penurunan pada semua kelompok pengeluaran responden kecuali responden yang memiliki
menghabiskan Rp 4,1-5 juta per bulan,” kata survei tersebut.
Selain itu, penurunan indeks terlihat pada sebagian besar kelompok usia responden, dengan penurunan terbesar pada responden berusia 51-60 tahun.
Selain itu, ekspektasi konsumen akan ketersediaan pekerjaan selama 6 bulan ke depan tetap kuat.
“Ekspektasi ketersediaan lapangan kerja yang masih optimistis tercatat bagi responden di semua jenjang pendidikan, terutama bagi responden yang berpendidikan akademik dan pasca sarjana,” kata BI.
Sementara dari sisi usia, kuatnya ekspektasi konsumen dari Survei Konsumen (SK) terkait ketersediaan lapangan kerja terutama didukung oleh responden berusia 51-60 tahun.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Survei BI: Konsumen RI Tetap Percaya Diri Berbelanja
(ha ha)