Jakarta –
Twitter masih menghadapi berbagai masalah setelah dibeli oleh Elon Musk. Salah satunya berkaitan dengan periklanan.
Sebagian besar tim penjualan periklanan Twitter telah dipecat atau dikeluarkan. Perusahaan besar dari General Mills hingga Macy’s juga telah berhenti beriklan di platform tersebut. Pasalnya, Musk dikabarkan akan mengembalikan akun mantan Presiden AS Donald Trump dan tokoh kontroversial lainnya.
Profesor Komunikasi Boston College Michael Serazio mengatakan kemungkinan Musk memutuskan untuk mengaktifkan kembali akun Trump untuk mendapatkan perhatian.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Perhatian tidak akan menyelamatkan Twitter… tapi saya tidak tahu bahwa (Musk) memiliki strategi lain selain ekonomi perhatian, bahkan jika dia tidak tahu bagaimana mengambil untung darinya,” kata Serazio, dikutip CNN Business. , Jumat (25/11/2022 ).
Dilansir dari CNN Business, Jumat (25/11/2022), Elon Musk pernah mengatakan tidak suka iklan. Musk ingin membuat Twitter lebih mengandalkan pendapatan langganan daripada dolar iklan.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan merilis layanan langganan Twitter Blue dengan harga US$8 per bulan. Namun langkah ini harus dihentikan meski baru berjalan dua hari. Pasalnya, layanan tersebut disalahgunakan oleh pengguna untuk menyamar sebagai orang terkemuka, bisnis, atau lembaga pemerintah.
Lalu, apa yang harus dilakukan musk?
Jika Musk ingin mengubah Twitter, dia harus menghadapi tekanan potensial dari regulator dan operator toko aplikasi di Apple dan Google.
Mantan kepala kepercayaan dan keamanan Twitter Yoel Roth, yang meninggalkan Twitter awal bulan ini, mengatakan kegagalan perusahaan untuk mematuhi aturan toko aplikasi Google dan Apple dapat menyebabkan bencana. Alasannya, toko aplikasi Google dan Apple telah menghapus aplikasi media sosial karena gagal melindungi penggunanya dari konten berbahaya. Roth mencatat bahwa Twitter telah mulai menerima telepon dari operator toko aplikasi Google dan Apple setelah akuisisi Musk.
Yang terpenting, Twitter harus mempertahankan pengguna di Twitter jika strategi berlangganan Musk ingin berhasil. Tidak hanya pengguna yang sudah ada, Musk juga harus bisa menarik pengguna baru.
Selama Musk dapat menjaga Twitter tetap berjalan dengan baik meski memiliki lebih sedikit karyawan, kemungkinan besar banyak pengguna yang akan bertahan. Bahkan mungkin lebih setelah kembalinya akun kontroversial yang cenderung membuat berita dengan komentar yang menghasut di platform.
Musk sendiri telah menunjukkan bahwa meskipun orang khawatir tentang ‘kematian’ Twitter, mereka menunjukkannya dengan memposting tweet di Twitter mereka. Musk telah mengusulkan untuk memudahkan pencipta menghasilkan uang di platform, yang juga dapat mendorong adopsi.
Namun, tidak ada jaminan bahwa terus menarik perhatian dunia online akan menghasilkan pembayaran langganan atau pertumbuhan pendapatan lainnya.
(da/da)